Senin, 11 Mei 2015


SIKLUS PENGELUARAN

 













           Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Dalam SIA siklus pengeluaran, paling tidak terdapat empat sub sistem yang harus dirancang, yaitu: sistem pembelian, system penerimaan barang, system voucher, dan system pengeluaran kas
           Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Tujuan khusus yang terkandung didalam siklus pengeluaran meliputi:
1.      Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan.
2.      Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut adalah valid dan benar.
3.      Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan.
4.      Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan benar.
5.      Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat.
6.      Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat di dalam buku besar utang usaha.
7.      Memastikan bahwa seluruh pengeluara kas berhubungan dengan pengealuran yang sudah diotorisasi.
8.      Menyiapakn seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang berhubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh.
Fungsi dari Siklus Pengeluaran itu sendiri terdiri dari:
1.      Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut.
2.      Menempatkan Pesanan, Menerima dan menyimpan barang.
3.      Memastikan validitas kewajiban pembayaraan.
4.      Menyiapkan pengeluaran kas.
5.      Mengelola utang usaha.
6.      Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum.
7.      Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan.

·            Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.
Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]): Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.
Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.
Pesanan pembelian adalah sebuah dokumen atau formulir elektronis yang secara formal meminta pemasok untuk menjual dan mengirimkan produk yang disebutkan dengan harga yang telah ditentukan.
Pesanan pembelian juga merupakan janji untuk membayar dan menjadi sebuah kontrak begitu pemasok menyetujuinya.
Sering kali, beberapa pesanan pembelian dibuat untuk memenuhi satu permintaan pembelian.
Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
·         Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.

Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
MRP (material requirement planning)
JIT (just in time)
Apakah perbedaan utama antara Materials requirements planning (MRP) dan Just-In-Time (JIT) ?
Sistem MRP menjadwalkan produksi untuk memenuhi perkiraan kebutuhan penjualan, sehingga menghasilkan persediaan barang jadi.
Sistem JIT menjadwalkan produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan, sehingga secara nyata meniadakan persediaan barang jadi.
Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
Permintaan pembelian adalah sebuah dokumen yang mengidentifikasikan berikut ini :
Peminta dan mengidentifikasi nomor barang
Menspesifikasikan lokasi pengiriman dan tanggal dibutuhkan
Deskripsi, jumlah barang, dan harga setiap barang yang diminta
Dan dapat berisi pemasok yang dianjurkan
Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Apakah keputusan penting itu ?
Menetukan pemasok (vendor)
Faktor-faktor apakah yang harus dipertimbangkan dalam membuat kieputusan ini ?
Harga, kualitas bahan baku
Dapat diandalkan dalam melakukan pengiriman
Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:

Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
Memutuskan apakah menerima pengiriman
Memeriksa jumlah dan kualitas barang
Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
Membayar barang dan jasa (layanan): Menyetujui Faktur Pemasok
·         Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembbayaran.
Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran
Tujuan utang usaha adalah untuk mensahkan pembayaran hanya untuk barang dan jasa yang dipesan dan benar-benar diterima.
Ada dua cara untuk memproses faktur penjualan dari vendor :
Sistem tanpa voucher
Sistem Voucher
Membayar barang dan jasa (layanan): Memperbaiki Utang Usaha
Pemrosesan efisiensi dapat diperbaiki dengan:
Meminta para pemasok untuk memberikan faktur secara elektronis, baik melalui EDI atau melalui Internet
Penghapusan faktur vendor (pemasok). Pendekatan tanpa faktur ini disebut Evaluated Receipt Settlement (ERS).
Membayar Barang: Membayar faktur penjualan yang telah disetujui
Kasir menyetujui faktur
Gabungan dari faktur vendor dengan dokumen pendukungnya disebut : Bundel voucher.
Keputusan penting dalam proses pengeluaran kas adalah menetapkan apakah akan memanfaatkan diskon yang ditawarkan untuk pembayaran awal.
Fungsi ketiga dari SIA adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Kegunaan dalam siklus pengeluaran berarti bahwa SIA harus memberikan informasi operasional yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi-fungsi berikut ini :
Kebutuhan Informasi
– Menetapkan kapan dan seberapa banyak tambahan persediaan yang akan dipesan.
– Memilih pemasok yang tepat untuk pesanan.
– Memverifikasi akurasi faktur dari vendor.
– Memutuskan apakah diskon pembelian harus dimanfaatkan.
– Mengawasi kebutuhan arus kas untuk membayar kewajiban yang belum diselesaikan.
Sebagai tambahan, SIA harus memberikan informasi evaluasi strategis dan kinerja berikut ini:
– Efisiensi dan efektivitas bagian pembelian
– Analisis kinerja pemasok, seperti pengiriman tepat waktu dan kualitas.
– Waktu yang digunakan untuk memindahkan barang dari area penerimaan ke produksi.
– Persentase diskon pembelian yang dimanfaatkan.
Siklus Pengeluaran
Hutang Dagang
Pengendalian: Tujuan, Ancaman, dan Prosedur

Sistem Pembelian
Bagian yang terkait dalam sistem ini meliputi:
*      Bagian pembelian, yang berfungsi melakukan pemesanan dari penjual dan meng input nya ke komputer.
*      Bagian hutang, yang bertanggung jawab untuk memelihara catatan berbagai pembelian barang ke pemasok, sehingga dapat diketahui jumlah hutang kepada masing-masing pemasok dan juga riwayat layanan pemasok.
*      Bagian gudang, yang bertugas menerima kiriman barang yang dipesan dan dan membuat laporan kepada bagian pembelian bahwa barang sudah diterima, sehingga siap menerima tagihan.
*      Bagian hutang, yang bertugas menerima faktur penjualan atau tagihan dari pemasok.
*      Bagian keuangan atau kasir bertanggung jawab untuk membayar hutang kepada pemasok sesuai dengan masa potongan sehingga perusahaan dapat memperoleh potongan tunai dan menyelenggarakan pencatatan atas pembayaran.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pemebelian ini terdiri atas:
1.      Permintaan Barang (Material requisition atau Purchase requisition)
Dokumen awal dalam siklus pengeluaran yang mengotorisasi penempatan pesanan barang atau jasa.
2.      Penawaran Barang (Qutation)
Dokumen yang digunakan dalam prosedur persaingan tawar-menawar, menunjukkan barang dan jasa yang dibutuhkan dan harga pesaingnya, syarat, dan lain sebagainya.
3.      Pemesanan Barang (Purchase Order)
Dokumen ini mencantumkan dekripsi, kualitas dan kuantitas atau informasi lain atas barang atau jasa yang hendak dibeli.
4.      Bukti Penerimaan Barang (Delivery Receipt)
Dokumen yang menunjukkan tanggal barang diterima, nomor purchase order, kode dan nama barang, banyaknya barang yang diterima dan identitas.
5.      Faktur Penjualan (Invoice)
Dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga termasuk ongkos angkut, asuransi, syarat pembayaran, dan data lain yang relevan.
Prosedur transaksi pembelian mencangkup:
*      Bagian gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian
*      Bagian pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
*      Bagian pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan melakukan pemilihan pemasok.
*      Bagian pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
*      Bagian penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok.
*      Bagian penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan.
*      Bagian penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada bagian akuntansi.
*      Bagian akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktur dari pemasok tersebut, bagian akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.

Sistem Pengeluaran Kas
Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran kewajiban yang dihasilkan oleh sistem pembelian. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk memastikan bahwa kreditor yang sah menerima jumlah jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo. Jika sistem tersebut melakukan pembayaran lebih awal. Perusahaan melewatkan penghasilan bunga yang dapat dihasiklkan dari dana tersebut. Namun demikian jika kewajiban dibayar telat perusahaan akan kehilangan diskon pembelian atau dapat mengacaukan kredibilitasnya sendiri.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas ini adalah:
Bukti kas keluar
Tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uanh tunai, seperti  pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran hutang atau pengeluaran-pengeluaran lainnya.
Cek
Salah satu sarana yang digunakan untuk menarik atau mengambil uang direkening giro.
Permintaan cek           

Sistem Manual Pengeluaran Kas:
 Bagian utang usaha
Proses pengeluaran kas dimulai dalam bagian utang usaha. Staf administrasi bagian utang usaha meninjau file voucher utang terbuka atau utang usaha untuk melihat berbagai dokumen yang jatuh tempo dan mengirim voucher serta dokumen pendukungnya (permintaan, pembelian, pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur) ke bagian pengeluaran kas.
Bagian pengeluaran kas
Staf administrasi bagian pengeluaran kas menerima paket voucher dan meninjau berbagai dokumen untuk melihat kelengkapan dan akurasi administratifnya. Untuk tiap pengeluaran, staf administrasi tersebut membuat cek tiga salinan dan mencatat nomor cek, jumlah uangnya, nomor voucher, serta data lain yang terkait dalam daftar cek yang juga disebut jurnal pengeluaran kas.
 Bagian buku besar
Staf administrasi bagian buku besar menerima voucher jurnal pengeluaran kas dan ikhtisar akun dari bagian utang usaha. Angka dalam voucher menunjukkan pengurangan total dalam kewajiban perusahaan dan akun kas sebagai akibat dari pembayaran ke pemasok. staf administrasi bagian buku besar mencatat ke akun pengendali utang usahadan akun kas dalam buku besar serta merekonsiliasi akun pengendali utang usaha dengan iktisar buku pembantu utang usaha. Pekerjaan ini mengakhiri prosedur pengeluaran kas.
Tugas Per divisi:
·         Departemen Persediaan
1.      Mengecek persediaan
2.      Mencatat persediaan yang rusak
3.      Membuat daftar persediaan barang rusak dan mengumpulkan barang yang rusak.
4.      Menyerahkan ke bagian manajer persediaan
·         Manajer Persediaan:
1.      Melakukan pengecekkan
2.      Departemen Pembelian
3.      Membuat surat retur dan menyerahkan ke supplier Supplier
4.      Menyiapkan barang retur / uang pengganti barang retur
5.      Menyiapkan bukti pengembalian retur
·         Bagian penerimaan: 
1.       Mengecek barang retur
2.       Mencatat penerimaan barang retur
3.       Membuat laporan penerimaan retur dan menyerahkan barang ke bagian persediaan
·         Bagian persediaan
1.       Melakukan pengecekan kembali
2.       Manajer Persediaan
3.       Membuat catatan penerimaan barang retur
4.       Menyerahkan laporan ke bagian akuntansi
·         Bagian Akuntansi
1.      Membuat laporan penerimaan barang retur
·         Pimpinan
1.       Memeriksa dan megesahkan laporan penerimaan barang retur

Retur Pembelian
Bila barang dagangan atau barang lain yang sudah dibeli kemudian dikembalikan lagi atau penyesuaian harga sedang diusahakan. Biasanya pembeli akan mengadakan hubungan dengan penjuala secara tertulis. Keterangan mengenai hal itu dapat dinyatakan melalui surat atau dapat juga digunakan Memo Debit atau Nota Debit.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar